Minggu, 08 Maret 2009

Perkawinan yang Tak Bahagia Pengaruhi Kesehatan Perempuan

Rumah tangga yang tegang memiliki dampak lebih besar pada kesehatan perempuan dibandingkan dengan pada pria, demikian hasil satu studi baru.

Perempuan yang memiliki hubungan tak bahagia lebih mungkin untuk terserang tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah tinggi dan penanda lain apa yang dikenal sebagai "sindrom metabolisme", kata penulis studi itu Nancy Henry, calon doktor di Fakultas Psikologi Sehat Klinis di University of Utah.

Sindrom metabolis meningkatkan resiko sakit jantung, stroke dan diabetes.

Nancy mewawancarai, sebagai bagian dari studinya, sebanyak 276 pasangan, yang berusia 54 tahun, dengan menggunakan daftar pertanyaan. Ia bertanya mengenai aspek positif kualitas perkawinan seperti saling mendukung dan berbagi, dan dampak negatif seperti perdebatan, rasa bermusuhan dan ketidak-sepakatan mengenai masalah penting seperti anak-anak, seks, uang dan ipar serta mertua. Ia bertanya mengenai gejala depresi. Pasangan tersebut telah menikah, rata-rata, selama 27,5 tahun.

"Bagi sebagian besar, anda dapat mengatakan, ini adalah pasangan yang berumah tangga secara bahagia," kata Nancy. Sebanyak 20 persen pria dan 12 persen perempuan dalam studi itu memiliki sindrom metabolis --yang didiagnosis ketika tiga atau lima faktor resiko ditemukan.

Umumnya pria, sama seperti perempuan, lebih mungkin untuk mengalami depresi akibat ketegangan dalam rumah tangga, tapi hubungan antara kondisi negatif, depresi dan sindrom metabolis hanya terjadi pada perempuan, katanya.

Depresi pada perempuan menjadi penyebab munculnya sindrom metabolis, kata Nancy.



1 komentar:

Anonim mengatakan...

wah kesah siapa pulang itu leh...he..he...